Aku berdiri menatap awan berjalan di atasku
Tersentak oleh hentakan angin yang menerpaku
Meliuk-liuk memikat hati yang tak terisi karena goresan luka
menyayatku
Hujan tiba-tiba memarahiku, memaki diriku yang selalu
menyendiri
Entah apa yang aku pikirkan lagi
Aku sendiri tidak yakin dengan hatiku
Aku mencintai dam memilih berdiam diri
Tertunduk lesu lalu menyesali semua yang telah terjadi
Pelangi tinggal sebaris....
Alam pun meringis....
Melihat diriku yang membisu
Menertawakan ketidakberanianku mengungkapkan isi hatiku
Aku biarkan semua berjalan dengan takdirnya
Tuhan Maha Tahu segala umatnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar